Cattaleya "Queen of Orchid" |
KARAJUKU – Ada yang pernah
melihat film COLOMBIANA? Sebuah film
yang bertutur tentang, seorang anak perempuan berusia 10 tahun, bernama
CATTALEYA*. Putri dari seorang pria yang terlibat dalam kelompok jaringan
peredaran narkoba. Digambarkan di film itu bahwa ayah anak perempuan ini
terbunuh oleh gembong narkoba yang bengis. Kelak Cattaleya dewasa (diperankan aktris ZOE
ZALDANA, bintang film box office AVATAR)
melakukan balas dendam atas kematian ayahnya. Dia menghabisi satu-persatu
anggota jaringan narkoba pembunuh ayahnya. *Cattaleya, sering dikenal sebagai Queen of Orchid, salah satu jenis
anggrek tercantik didunia yang banyak tumbuh di Kostarika – Negara di kawasan
Amerika Selatan. Prolog ini sebagai sebuah gambaran bahwa NARKOBA dibelahan
dunia manapun menjadi sebuah potret negatif bagi umat manusia. Ada tiga unsur yang ingin kami
tampilkan disini. Pertama JARINGAN
PEREDARAN narkoba, adalah jahat dan harus dijauhi siapapun. Kedua ditonjolkannya Cattaleya, yang PEREMPUAN sebagai tokoh SENTRAL di film Colombiana.
Ketiga adalah pesan tersirat bahwa NARKOBA adalah penghancur tatanan keluarga.
Sabtu pagi kalender dinding rumah
mungil kami merujuk pada angka Sembilan di bulan Mei. Saat itu warga kota
Pahlawan sedang disibukkan dengan rangkaian kegiatan 722 tahun hari jadi kota
Surabaya (HJKS). Waktu masih menunjukkan pukul 05.30. Kawasan Bibis Karah yang
biasanya masih senyap, mendadak ramai. Seorang penjaja koran lokal Surabaya
berteriak lantang, mengulang-ulang sebuah judul berita. Mengabarkan tentang
ditangkapnya pengedar narkoba yang warga Bibis Karah. YW (40 tahun), tetangga
belakang rumah. Sejauh yang kami kenal, YW hanyalah sebagai penjual CILOK. Areal
tempat dia berjualan berada di SD swasta tidak jauh dari tempat kami tinggal. Berita
tadi sontak membuat kami kaget dan was-was. Kebetulan sekolah putri semata
wayang kami hanya berjarak beberapa meter dari SD tadi. Saya segera meminta suami untuk memeriksa kebenaran fakta yang dibawa oleh “kurir berita, sang penjaja
koran”. Singkat cerita, tidak lama setelah kebenaran berita tadi terkuak. Lurah
Karah kala itu, Suwarni, S.Sos. dengan sigap segera mengumpulkan tokoh masyarakat
dan menghadirkan institusi terkait (BNN Kota Surabaya) untuk berkordinasi menyikapi kejadian itu. Ada kelompok muda
dari Karang Taruna, Tim Penggerak PKK yang sebagian adalah Ibu-ibu. Ketua RT, Ketua
RW, Takmir Masjid, Pengurus Jema’at Kristen Protestan di Karah maupun Katholik
serta jajaran keamanan dari TNI/Polri berkolaborasi dengan jajaran terkait dari
BNN Kota Surabaya. Maksud pertemuan adalah menentukan langkah antisipatif. Berkaitan
dengan peristiwa tertangkapnya pengedar narkoba di salah satu SD swasta, dekat
daerah kami tinggal.
Deklarasi Karah Bersih Narkoba (dok. FB. Kuliner Sentra PKL Karah) |
Tanpa kami duga sebelumnya,
kelompok masyarakat beda usia, beda gender, beda agama, suku dan ras di wilayah
kelurahan Karah. Tiba-tiba menjadi satu kesatuan, meneriakkan dengan kencang bahwa kawasan Karah harus “BERSINAR”.
Bersinar adalah akronim untuk BERSIh dari NARkoba. Ada tiga langkah strategis
yang diputuskan oleh Bu Lurah, bersama
tokoh masyarakat dengan didampingi oleh Panit Binmas Polsek Jambangan Aiptu
Tasliyah. Langkah-langkahnya adalah :
- Pertama, segera diadakan Sosialisasi dasar
tentang Bahaya Narkoba kepada suluruh masyarakat Karah.
- Kedua, membentuk panitia Deklarasi kawasan Karah
sebagai kawasan Bersih Narkoba.
- Ketiga, membuat kegiatan positif, produktif dan
inovatif dalam rangka meminimalisir peredaran Narkoba di wilayah Karah.
Akhirnya, secara bertahap
dilaksanakanlah tiga progam Karah Bersinar. Diawali dengan melakukan
sosialisasi bahaya Narkoba di kantor Kelurahan Karah, pada hari Rabu
(7/10/2015). Sosialisasi digelar dengan tujuan agar para orang
tua melakukan kontrol terhadap putra-putrinya terkait pengaruh buruk narkoba.
Sebagai narasumber kala itu hadir Kepala seksi P2M BNN kota Surabaya, Badi
Supratikno, ST, MM. Berikutnya pada hari Ahad (10/1/2016). Dalam rangkaian
peringatan hari Ibu diadakanlah pentas seni dan berbagai lomba. Acara hari itu
dipungkasi dengan DEKLARASI KELURAHAN KARAH BEBAS NARKOBA. Yang istimewa
meskipun sebagian besar panitia dan desain acara terfokus pada segmen
perempuan. Namun peserta yang hadir beragam dan melibatkan semua unsur
masyarakat. Sebagai salah satu sponsor adalah pengusaha wanita tionghoa yang
kantornya berada di kawasan Karah. Sementara do’a dipimpin oleh Modin dan
Takmir salah satu Masjid Jami’ setempat. Untuk paduan suara yang menyanyikan
Indonesia Raya sebagai pembuka acara, beberapa penyanyinya adalah jema’at gereja
yang warga Karah. Suasana yang sejalan dengan filosofi bangsa “Bhinneka Tunggal
Ika” yang artinya berbeda namun tetap satu jua, tersaji utuh pagi itu.
Pada langkah ketiga, BNN Kota
Surabaya kemudian menggulirkan dana program lanjutan. Anggaran tersebut
dimanfaatkan oleh pengurus TP PKK Karah mendatangkan mentor bisnis (25/6/2016)
bagi pengembangan usaha kerajinan tangan berbasis daur ulang. Yang sejauh ini
telah menjadi salah satu ikon warga Karah. Sebagai bagian tak terpisahkan dari kawasan
Kampung Wisata Lingkungan Kecamatan Jambangan. Sejalan dengan kemenangan tokoh
utama COLOMBIANA, Cattaleya. Pesan yang ingin disampaikan dalam film tadi
adalah kebenaran meskipun awalnya berliku, akhirnya bisa menang atas kejahatan
sebesar apapun. Sejak deklarasi Karah bersinar pada tahun 2016, alhamdulillah kasus
terkait narkoba perlahan mulai berkurang. Perbedaan jenis kelamin, usia, agama,
keyakinan dan suku bangsa yang ada di wilayah Karah tidak bisa memecah persatuan kami. Meskipun keberagaman ada diantara warga Karah, hal tersebut tidaklah menggerus kebersamaan kami, untuk mengatakan tidak pada narkoba. Di sela berita indah akan keberhasilan
meminimalisir peredaran narkoba di wilayah kelurahan Karah. Tiba-tiba di pertengahan tahun 2017 kemarin, panglima di garda terdepan "konsep Karah Bersinar" dipanggil oleh Sang Pemilik Alam. Almarhumah Suwarni,
meninggal dunia di sela-sela tugasnya sebagai abdi negara. Beliau menjabat
sebagai lurah Karah sejak tahun 2012. Layaknya tokoh Cattaleya yang diceritakan
harus kehilangan ayah yang dicintainya. Kami pun harus kehilangan sosok Ibu
tangguh yang mau berjuang, bekerjasama dan saling berbagi dengan warganya. Alam
kita memang sudah berbeda. Tapi tujuan mulia kita tentang Karah Bersinar tetap
akan abadi selamanya. (DAS/CBN)
Komentar
Posting Komentar