Bonus 3 ton ikan, buat warga Karah

Rolag, surganya pemancing Karah.
KIM Karajuku - Karah. Kali Surabaya merupakan anak sungai dari Kali Brantas. Kali (bahasa Jawa, baca : sungai) Brantas adalah sungai terpanjang kedua di pulau Jawa setelah Bengawan Solo. Kalau sumber mata air Brantas ada di kabupaten Malang. Berbeda dengan kali Surabaya sebagai penerus sungai Brantas sebelum ke muara dan mengalir ke laut (Selat Madura). 

Berawal dari pintu air Mlirip di kabupaten Mojokerto. Kemudian berakhir di pantai timur Surabaya sekitar kawasan Wonorejo Rungkut. Sepanjang hampir 50 km jauhnya. Dalam perjalanan aliran sungainya melalui kabupaten Gresik dan  Sidoarjo. Juga melalui wilayah kecamatan Jambangan. Tepatnya wilayah yang berbatasan langsung dengan kecamatan Taman kabupaten Sidoarjo. Bertahap melalui jalur kelurahan Pagesangan, Kebonsari, Jambangan dan Karah sebagai batas paling utara wilayah kecamatan Jambangan - Surabaya.

Selaku warga yang tinggal di wilayah stren kali Surabaya. Kami penduduk kecamatan Jambangan memiliki tanggungjawab moral ikut menjaga kebersihan sungai Surabaya. Banyak langkah-langkah konkrit yang bisa dilakukan. Aksi paling sederhana adalah tidak membuang sampah ke sungai. Berikutnya yang menyangkut lebih banyak orang, adalah dengan melakukan pembangunan instalasi pengolahan limbah komunal (IPAL komunal). Tujuannya menampung limbah RT, misalnya buangan deterjen pasca mencuci baju di rumah. 

Diakui atau tidak, limbah RT adalah salah satu beban berat bagi kualitas air kali Surabaya. Yang lebih memprihatinkan kalau kita tidak menjaga baku mutu kali Surabaya tetap sehat. Efek langsungnya adalah jeleknya bahan baku mutu air PDAM Surya Sembada, sebagai sumber air bersih warga Surabaya. Sudah tahukah anda sekarang, akan pentingnya sungai di sekitar kita tetap bersih? Nah, langkah kedua setelah sungai bersih adalah menjaga biota asli sungai tetap terjaga kelangsungan hidupnya.

Rolag Gunungsari yang menjadi pintu masuk warga Surabaya yang akan ke kelurahan Karah dari arah utara tepatnya dari jalan Ketintang Barat/Gunungsari. Suatu kawasan yang menjadi surganya para pemancing tradisional (warga : Karah dan sekitarnya). Hampir setiap hari ada 10 - 50 orang warga sekitar yang mau duduk berlama-lama dengan sabar menunggu kailnya digondhol dan ditarik oleh biota sungai macam ikan lele, keting, bader dan nila/mujair yang kelaparan di sungai.

Bekas buangan 3 ton ikan segar. 
Nah pagi tadi bagaikan beroleh rejeki nomplok. Ada serombongan orang yang tidak berkenan disebut namanya datang dengan satu unit pikep bak terbuka dan truk engkel. Didalam dua kendaraan yang mereka bawa ada kurang lebih tiga ton ikan beragam jenis. Yang sempat kami amati, tampak diantaranya adalah ikan keting dengan ukuran sedang. Sebanyak tiga ton tadi diniatkan oleh pemiliknya untuk dibuang ke Kali Surabaya dekat areal pintu air dari sisi Karah. Tidak jauh dari Rolag Kopi - Karah. 

Saat tersebar berita telah dibuangnya ikan dalam jumlah besar di kali Surabaya. Segera terdengar  kepada warga sekitar. Tidak sampai tiga puluh menit dari waktu pembuangan ikan besar-besaran tadi, para warga sekitar Karah tiba-tiba datang berduyun-duyun membawa kailnya dan memancing "ikan buangan tadi". Indahnya harmoni alam di negaraku seandainya pemandangan dan gambaran kepedulian terhadap lingkungan sungainya tidak hanya terjadi di Karah dan sekitarnya. Tapi di seluruh stren kali Surabaya,  Jawa Timur bahkan Indonesia. (Cak Boni)

Komentar