Lurah Gercep Turba "Geger Pemangkasan Kader Kesehatan" Reda!

Suasana Rapat Lurah dengan Kader RW VII Karah (dok. Rusmiati) 
Karah - KIM Karajuku. Akhir bulan Februari 2022 curah hujan masih tinggi. Sempat viral pemberitaan tentang  turunnya hujan (butiran) es pada beberapa daerah di kota pahlawan. Meski demikian suasana adem tidak terjadi di hati para kader kesehatan & kader lingkungan kotanya klub bola Persebaya. Apa sebab galaunya pejuang penggerak masyarakat  ini? 

Ternyata semua "kericuhan"  terkait dengan pernyataan Eri Cahyadi, soal pengurangan jumlah Kader binaan DLH dan Dinkes. Jumlah awal Kader sebelumnya adalah 45.000, disisakan hanya 28.000 orang saja.  Dengan perhitungan 4 orang petugas (baca, Kader) di masing-masing RT. Sebelumnya bisa mencapai 5 - 8 orang per RT. Tidak berbeda dengan daerah lain kondisi sama terjadi di kelurahan Karah, kecamatan Jambangan. 

Ada kelompok kader di salah satu RW bersepakat untuk mundur serentak dari tugas rutinnya sebagai kader. Dan menyerahkan kembali semua tugas kepada pemerintah (baca , kelurahan). Ali Pranoto, SKM. M.Kes sebagai Lurah segera merespon keluhan kelompok kader yang berniat "pensiun dini". 

Tidak bergerak tanggung, pria 52 tahun ini langsung roadshow. Berdasar info terpercaya tugas Lurah Karah sebelumnya di Dinas Kesehatan, bisa jadi hal tersebut yang membuatnya paham kondisi psikologis kader-kadernya di lapangan. Mengapa pengurangan ini membuat "berisik" di ranah publik? 

Sejak era Walikota 44 tahun ini, kita tahu warga Surabaya yang menjadi kader sempat sumringah. Karena ada kenaikan insentif kader. Yang tadinya hanya 28 ribu per kehadiran, tiba-tiba menjadi ratusan ribu diserahterimakan per bulan berjalan. Meskipun tujuan program ini baik, pemkot dapat melakukan intervensi kepada masyarakat lebih cepat dan akurat berdasarkan laporan Kader. 

Nama Kader Lingkungan & Kader Kesehatan yang bermacam-macam isitlahnya diubah menjadi Kader Surabaya Hebat (KSH). Karenanya selaku pemangku kebijakan tingkat kelurahan, dia memastikan, bahwa peningkatan kapasitas akan terus dilakukan pemkot kepada Kader Surabaya Hebat. l Alhamdulillah berkat antisipasi cepat, stabilitas di wilayah kerjanya berangsur pulih. 

Ditemani beberapa staf kelurahan, RT dan RW, Ali berkeliling ke beberapa wilayah RW. Diadakan pertemuan khusus membahas pengurangan jumlah Kader dan konsekuensi kedepannya. Yang menarik adalah keputusan pertemuan yang melegakan semua pihak. Bahwa saat seleksi Kader sudah terjadi, dan akan ditetapkan nama kader yang masuk kelompok KSH. 

Ada itikat baik dari Kader yang menerima insentif bulanan, untuk berbagi bareng Kader lain yang membantu di lapangan namun tidak menerima insentip. Misal per RT ada 4 orang menerima 400 ribu. Karena yang bekerja ada 8 orang, maka dana 400 dibagi 8. Sehingga masing-masing Kader menerima 50.000. 

Disini akan tampak sifat asli relawan yang bergotong-royong satu sama lain. Dan tentunya tetap mengedepankan sikap suka dan rela. Sejalan dengan visi Kota Surabaya yaitu Gotong Royong menuju Surabaya kota dunia yang maju, humanis dan berkelanjutan,"  (Rus/Bon)

Komentar